WISUDA PURNA SISWA MA RAUDLATUL ULUM GUYANGAN
TAHUN AJARAN 2016-2017 SEBANYAK 534 SISWA
ypruguyangan.com – Sebanyak 534 santri kelas XII MA Raudlatul Ulum Guyangan Trangkil Pati Tahun Pelajaran 2016/2017 diwisuda. Santri sebanyak itu terdiri dari tiga program, yakni Program IPA sebanyak 245 Program IPS sebanyak 217 dan Program Bahasa sebanyak 72 santri. Santri-santri itu tidak hanya berasal dari Jawa tengah saja, tetapi berasal dari berbagai daerah wilayah Indonesia. Mereka ada berasal dari Jogjakarta, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatra, Kalimantan bahkan Irian.
Tausiyatul Khossoh dan Prosesi Wisuda
Mereka diwisuda karena dinyatakan telah purna dalam menempuh pendidikan di pesantren terbesar di Kabupaten Pati Jawa Tengah itu. Santri-santri telah memenuhi segala persyaratan yang telah ditentukan pesantren sebagai syarat kelulusan. Diantara syarat kelulusan itu adalah setiap santri harus lulus Ujian Munaqhosah, harus membuat karya tulis ilmiah, dan syarat-syrat yang lain. Wisuda tersebut dilaksanakan pada Hari Minggu, 23 April 2017 di halaman Pesantren Raudlatul Ulum.Wisuda yang digelar dalam bentuk rapat terbuka itu dipimpin langsung oleh Pengasuh Pesantren Raudlatul Ulum, Bapak Drs.KH. M. Najib Suyuthi, M.Ag.
Setelah Pengasuh Pesantren Raudlatul Ulum, Bapak Drs KH.M. Najib Suyuthi, M.Ag mengetuk palu tiga kali, secara resmi Rapat Terbuka Purna Siswa kelas XII MA Raudlatul Ulum Tahun Pelajaran 2016/2017 dibuka. Maka berkumandanglah lagu Indonesia Raya karya W.R. Supratman memenuhi setiap sudut ruang sidang. Lalu disusul Himne dan Mars YPRU yang juga digemakan oleh Paswa YPRU dan diikuti para wisudawan dan wisudawati setelah lagu perjuangan itu. Lirik lagu Indonesia Raya, Himne dan Mars YPRU itu membakar hati, perasaan dan semangat juang sebanyak 534 wisudawan dan wisudawati serta hadirin yang membanjiri halaman Pesantren Raudlatul Ulum.
Berdasarkan surat keputusan yang dibacakan oleh sekretaris Yayasan Pendidikan Raudlatul Ulum, Bapak Drs. Misbahul Munir, wisudawan dari Program IPS yang bernama Muh. Fadir Fauzil Adhim (Biasa dipanggil Difa) Putra Bpk. H. Muh. Mudhir, S.Ag, M.Si alamat Desa Karang Tengah Demak, seorang santri yang meraih segudang prestasi dan penghargaan baik tingkat provinsi maupun nasional itu dinobatkan sebagai wisudawan terbaik putra dan Siti Sarah Nur Karimah putri Bapak Nur Hadi alamat Desa Purworejo Blora dari Program IPS dinobatkan sebagai wisudawati terbaik putri.
“Hari ini, Minggu 23 April 2017, Kalian saya wisuda dan saya nyatakan purna dalam menempuh pendidikan di Pesantren Raudlatul Ulum. Hari ini Kalian saya lepas dari pesantren Raudlatul ulum dan saya kembalikan kepada orang tua Kalian masing-masing. Hari ini juga Kalian saya nyatakan sebagai Alumni Pesantren Raudlatul Ulum” begitulah Tausiatul Khossoh pengasuh Pesantren Bapak Drs. KH M. Najib Suyuthi, M.Ag setelah prosesi wisuda. Ungkapan pengasuh pesantren itu memancing jatuhnya air mata para wisudawan dan wisudawati.
Pembacaan Naskah Ikrar Panca Satya
Para wisudawan dan wisudawati juga mengucapkan Ikrar Setia untuk membuktikan kecintaannya kepada almamater. Ikrar atau janji setia itu dipimpin oleh wisudawan dan wisudawati terbaik. Ada lima poin yang diucapkan dalam janji tersebut:
- Akan senantiasa mengamalkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang kami miliki
- Akan senantiasa terus mempertahankan dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam ‘Ala Ahlissunnah Wal Jama’ah
- Akan senantiasa mengingat, memelihara dan membela nama baik almamater kapan dan dimana saja
- Sanggup dan bersedia untuk menjadi anggota IKAMARU (Ikatan Alumni Madrasah Aliyah Raudlatul Ulum Guyangan)
- Akan selalu membacakan surat Al Fathiah kepada Bapak/Ibu Guru, Serta pengurus madrasah yang telah mendahului kita. Terutama Almaghfurlah KH. Suyuthi Abdul Qodir
Rasa sedih, senang dan bangga kembali mengharu biru di hati para wisudawan dan wisudawati ketika wakil mereka mengupas kebersamaan saat-saat belajar bersama dalam sambutan empat bahasa, yakni; bahasa Mandarin, Inggris, Arab dan Indonesia. Kenangan demi kenangan saat bersama-sama di pesantren tercinta juga diungkap secara gamblang dan nyata. Keempat Wisudawan dalam sambutannya juga mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada Pengasuh Pesantren Raudlatul ulum.
Pengasuh pesantren, Bapak Drs. KH M. Najib Suyuthi, M.Ag dalam sambutannya mengingatkan dan mengajak kepada para wisudawan agar mengamalkan dan mengembangkan ilmu mereka yang didapat dari Pesantren Raudlatul Ulum. Terutama para lulusan dari Pesantren Raudlatul Ulum harus selalu berpegang teguh dan mengamalkan ajaran Islam ala Ahlussunah Wal Jama’ah dan tidak mudah terprofokasi dengan ajaran – ajaran yang menyesatkan.
Diantara Taushiyyah KH.M.Najib Suyuthi pada Wisuda Purna Santri Kelas XII MA Raudlatul Ulum Tahun 2017, Pesan yang memang seharusnya ditanamkan dan dijiwai dalam dada setiap santri YPRU antara lain:
- Kurikulum Pesantren Raudlatul Ulum yang Komprehensif sesuai dengan apa yang dikatakan Imam Al-Syafi’I sebagaimana dinukil oleh Khatib Al-Syarbini dalam Tafsir Al-Sirajul Munir.
قاله الشافعي من أن: طلب العلم أفضل من صلاة النافلة وقال: ليس بعد الفرائض أفضل من طلب العلم، وقال: من أراد الدنيا فعليه بالعلم ومن أراد الآخرة فعليه بالعلم فإنه يحتاج إليه في كل منهما
- Dengan materi kurikulum yang lengkap, para santri diharapkan memiliki bekal ilmu dan keterampilan yang sangat dibutuhkan untuk terjun ke masyarakat. Utamanya bekal kemandirian dan wirausaha, karena pada era sekarang, bekal tersebut merupakan senjata dan kekuatan untuk beribadah dan berjuang.
- Zuhud bukan berarti miskin, hakikat ma’na zuhud sebagaimana disampaikan Imam Al-Ghazali dalam Ihya :
فإذن الزهد عبارة عن رغبته عن الدنيا عدولاً إلى الآخرة، أو عن غير الله تعالى عدولاً إلى الله تعالى وهي الدرجة العليا
Jadi, zuhud bukan berarti meninggalkan harta benda duniawi, bahkan menggunakan harta duniawi untuk kepentingan agama, kepentingan akhirat, itulah zuhud.
- Oleh karenanya, santri harus memiliki kemandirian agar tidak menjadi pribadi – pribadi yang lemah, tetapi harus menjadi pribadi – pribadi yang kuat dan tidak menjadi tanggungan orang lain.
- Santri yang kuat dari segi kemandirian, juga harus kuat dari segi karakter Al-Akhlaqul Karimah, saling mendukung di antara para alumni. Jangan sampai timbul sifat hasud, iri dengki di antara para alumni, apalagi kepada Almamaternya, Na’udzubillah.
- Pada akhirnya, santri yang kuat secara kemandirian, kuat karakter Al-Akhlaqul Karimah, adalah kader – kader bangsa yang akan tetap menghidupkan NKRI. Karena, tidak ada yang bisa diharapkan pada kader yang lemah kemandiriannya, dan lemah karakternya.
Acara wisuda yang digelar mulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 11.00 itu berjalan dengan khidmat, lancar dan meriah itu ditutup dengan bacaan Surah Al Fatihah oleh Pengasuh pesantren Raudlatul Ulum, Bapak Drs. KH M. Najib Suyuthi, M.Ag.